Edisi Senin, 13
Februari 2012
Kandungan zat gizi madu
Zat gizi utama pada madu adalah gula dalam bentuk glukosa dan fruktosa. Proporsi glukosa dan fruktosa pada berbeda-beda tergantung pada konsistensi dan sumber nektar yang digunakan. Komposisi rata-rata madu menurut National Honer Board, Colorado, AS adalah 17,1% air, 82,4% karbohidrat, dan 0,5% protein, asam amino, vitamin, dan mineral. Kandungan karbohidrat yang terbanyak adalah fruktosa (38,5%) dan glukosa (31%). Sisanya terbentuk dari maltosa, sukrosa, dan gula-gula lain. Kandungan gula tersebut membuat madu berasa manis.
Manfaat madu untuk kecantikan...
§ Zat antiperadangan dan peranannya sebagai antiseptik alami berguna
untuk mengatasi jerawat.
§ Menjaga kehalusan dan kekenyalan kulit.
§ Sebagai antioksidan dan antiradikal bebas yang dapat mencegah
proses penuaan akibat sinar matahari dan polusi.
§ Kandungan vitamin dan mineral dalam madu berperan dalam memberikan nutrisi dan
mencegah kerontokan pada rambut.
§ Glukosa yang dikandungnya berperan sebagai sumber tenaga bagi
jantung untuk melakukan aktivitasnya.
§ Kandungan mineralnya dapat mengurangi derajat keasaman dan
membantu mencegah pendarahan lambung.
§ Glukosa yang dikandungnya dibutuhkan tubuh dalam melakukan
berbagai aktivitas.Madu bisa
mengurangi terbentuknya plak pada gigi dan jumlah asam yang diproduksi mulut.
§ Madu sebagai
antiseptik alami, dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri serta
bersifat asam sehingga patogen tidak dapat bertahan
Madu memiliki manfaat yang sangat banyak bagi kesehatan manusia, disamping
itu madu juga sering diambil sebagai obat. Kali ini akan dipaparkan khasiat atau mamfaat madu bagi
kesehatan dan kecantikan. Madu
merupakan cairan berasa manis yang dihasilkan oleh lebah dari nektar bunga.
Dikutip dari
Edisi Minggu, tanggal 13 November
2011
Tak
Cepat Ngantuk dengan Sarapan Putih Telur.
Jika Anda sering mengantuk menjelang makan siang, mungkin sarapan yang Anda makan salah. Cobalah ganti menu sarapan dengan telur rebus terutama bagian putih telur. Protein yang terkandung didalamnya membantu Anda tetap terjaga dan merasa waspada. Para ilmuwan telah menemukan bahwa protein telur, khususnya yang ditemukan pada bagian putih telur, dapat membantu orang tetap terjaga dan merasa waspada, sehingga tidak mudah mengantuk saat beraktivitas.Protein pada putih telur lebih efektif ketimbang karbohidrat yang ditemukan dalam cokelat, biskuit atau permen yang sering diandalkan untuk meningkatkan energi dengan cepat.
Peneliti Cambridge
University mempelajari bagaimana nutrisi mempengaruhi sel-sel otak yang membuat
orang tetap terjaga dan membantu membakar kalori.
Suatu campuran yang
mirip dengan kandungan protein putih telur mengaktifkan sel-sel otak, sehingga
memicu pelepasan stimulan orexin. Sedangkan gula justru memblokir pelepasan
orexin, sehingga makan gula akan membuat orang mudah mengantuk.
Hormon orexin
merupakan hormon yang diproduksi di otak. Kekurangan hormon orexin sering
ditemui pada penderita narcolepsia, yakni rasa kantuk berlebihan di siang hari
yang kadang-kadang memicu serangan tidur yang tidak terkendali. Pelepasan
hormon orexin akan mengurangi rasa kantuk dan membuat orang lebih terjaga.
"Yang menarik
adalah bagaimana memiliki cara rasional untuk 'tune' sel-sel otak menjadi lebih
atau kurang aktif dengan memutuskan apa makanan yang akan dimakan. Penelitian
menunjukkan bahwa jika Anda memiliki pilihan antara selai di roti bakar atau
putih telur di atas roti panggang, maka pilihlah yang kedua (putih telur di
atas roti panggang)," jelas Dr Denis Burdakov, peneliti dari Cambridge
University, seperti dilansir Dailymail, Jumat (18/11/2011).
Bahkan meskipun dua
pilihan tersebut berisi jumlah kalori yang sama, putih telur yang memiliki
protein lebih akan memerintahkan tubuh untuk membakar kalori lebih banyak dari
yang dikonsumsi
Dikutip
dari
Edisi Minggu, 13 November 2011
Mencegah
Kerusakan Jantung dengan Makan Sambal Bawang.
Banyak
orang tidak suka makan sambal bawang karena aromanya bikin bau napas tidak
sedap. Namun di balik baunya yang menyengat, bawang putih sangat berkhasiat
untuk mencegah kerusakan sel-sel jantung akibat penyumbatan pembuluh darah.
Bawang
putih yang sering dipakai sebagai bumbu masak maupun campuran sambal bawang
mengandung senyawa bernama dialilsulfat. Dalam sebuah penelitian, senyawa
tersebut terbukti mampu melepaskan gas hidrogen sulfida yang berguna untuk
melindungi sel-sel jantung.
Hidrogen
sulfida sudah lama diketahui bisa melindungi jantung, namun pemanfaatannya
tidak praktis karena harus diberikan melalui suntikan. Kandungan dialilsulfat
dalam bawang putih memberikan harapan bahwa gas hidrogen sulfida bisa diberikan
dengan lebih praktis, yakni dengan cara ditelan.
"Kami
telah melakukan penelitian untuk menemukan sebuah obat yang bisa melepaskan
hidrogen sulfida lewat rute oral (ditelan) sehingga tidak perlu disuntikkan
lagi," ungkap Prof David Lefer dari Emory University yang melakukan penelitian itu
seperti dikutip dari Dailymail, Minggu (20/11/2011).
Percobaan
yang dilakukan Prof Lefer memang masih terbatas pada tikus, namun hasilnya
cukup menjanjikan. Sebagai simulasi serangan jantung, tikus-tikus itu diberi
penyumbatan pembuluh darah selama kurang lebih 45 menit lalu diberi obat berisi
dialilsulfat.
Dibandingkan
tikus yang hanya disumbat pembuluh darahnya tanpa diberi obat apapun,
tikus-tikus yang mendapat dialilsulfat lebih sedikit mengalami kerusakan
sel-sel jantung. Tingkat kerusakan selama pembuluh darahnya tersumbat bisa
dikurangi hingga 61 persen.
Secara
alami, gas hidrogen sulfida juga diproduksi sendiri oleh tubuh dan dalam kadar
yang cukup sangat berguna mencegah radang atau inflamasi pada sel-sel jantung.
Namun pada jumlah yang berlebihan, gas ini juga bisa berakibat fatal yakni
menyebabkan kematian.
Dikutip dari
Edisi
Sabtu, 14 Januari 2012
Adakah Pengaruh Kanker Payudara
dan Kebiasaan Pakai Bra Kawat???
Wanita banyak yang menggunakan bra kawat karena bisa menyangga payudara lebih kuat. Namun belakangan muncul kekhawatiran penggunaan bra kawat tiap hari bisa menghalangi aliran kelenjar getah bening yang memicu kanker payudara."Jawaban singkatnya adalah tidak dan mitos tersebut tidak benar," ujar Dr Ted Gansler, direktur medis untuk American Cancer Society, seperti dikutip dari New York Times, Kamis (18/2/2010).
Banyak yang percaya bra kawat bisa menekan sistem kelenjar
getah bening payudara yang
mengakibatkan akumulasi racun di dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan kanker
payudara.
"Tidak ada bukti terpercaya yang dimuat dalam jurnal ilmiah yang menunjukkan penggunaan bra mencegah keluarnya racun dengan menghalangi aliran kelenjar getah bening. Hal ini tidak sesuai dengan konsep ilmiah mengenai bagaimana kanker payudara berkembang," ujar Dr Gansler. Dr Gansler dan tim membandingkan data National Cancer Institute terhadap risiko kanker payudara pada perempuan yang dirawat akibat melanoma (kanker kulit) yang telah dihapus beberapa kelenjar getah bening di ketiaknya dengan perempuan yang tidak. Operasi yang dilakukan untuk menghambat drainase getah bening dari jaringan payudara.
"Tidak ada bukti terpercaya yang dimuat dalam jurnal ilmiah yang menunjukkan penggunaan bra mencegah keluarnya racun dengan menghalangi aliran kelenjar getah bening. Hal ini tidak sesuai dengan konsep ilmiah mengenai bagaimana kanker payudara berkembang," ujar Dr Gansler. Dr Gansler dan tim membandingkan data National Cancer Institute terhadap risiko kanker payudara pada perempuan yang dirawat akibat melanoma (kanker kulit) yang telah dihapus beberapa kelenjar getah bening di ketiaknya dengan perempuan yang tidak. Operasi yang dilakukan untuk menghambat drainase getah bening dari jaringan payudara.
Hasilnya didapatkan tidak ada angka
peningkatan kanker payudara pada perempuan yang melakukan operasi tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan pengunaan bra kawat yang diduga dapat menekan
sistem getah bening dan menyebabkan kanker payudara tidaklah benar.
Fakta lain menunjukkan tidak adanya penurunan diagnosa kanker payudara di tahun 1960-an, karena pada tahun tersebut sebagian besar kaum perempuan pergi tanpa menggunakan bra jadi seharusnya kejadian kanker payudara menurun tapi yang terjadi tidak demikian. Fakta yang didapat tak ada kaitannya antara menggunakan bra dengan kanker payudara, tapi pola hidup dan pola makanlah yang lebih banyak menjadi penyebab seseorang terdiagnosis kanker payudara.
Fakta lain menunjukkan tidak adanya penurunan diagnosa kanker payudara di tahun 1960-an, karena pada tahun tersebut sebagian besar kaum perempuan pergi tanpa menggunakan bra jadi seharusnya kejadian kanker payudara menurun tapi yang terjadi tidak demikian. Fakta yang didapat tak ada kaitannya antara menggunakan bra dengan kanker payudara, tapi pola hidup dan pola makanlah yang lebih banyak menjadi penyebab seseorang terdiagnosis kanker payudara.
Dikutip dari
Edisi
Jumat, 15 Maret 2013
Serba Serbi TBC
Tulang Pada Anak
TBC
tulang adalah penyakit yang disebabkan oleh virus mycobacterium tuberculosa.
Virus yang umumnya menyerang bagian tubuh paru – paru ini juga dapat menyerang
bagian tubuh lainnya seprti tulang, selaput otak (meningitis), kulit
dan organ lainnya. Penyebaran virus ini adalah
lewat udara dan masuk melalui saluran pernapasan.
Masa
inkubasi virus ini tergolong lama bahkan dapat bertahan dalam tubuh selama
bertahun-tahun dan aktivitasnya tergantung daya tahan tubuh. Ada imunisasi yang dapat mencegah
terjangkitnya TBC tulang. TBC tulang dapat menyerang semua orang bahkan hingga
anak-anak. Pada anak-anak akibat dari terjangkit virus ini mengganggu
pertumbuhan anak bahkan dapat menyebabkan kecacatan.
Gejala
awal dari penyakit ini bermula dengan adanya rasa pegal-pegal, mudah lelah,
sendi terasa sakit bila digerakkan, berkeringat dimalam hari, nafsu makan berkurang, kadang demam ringan.
Untuk mendeteksi penyakit ini dapat dilakukan
dengan pemeriksaan radiologi melalui photo toraks PA. Mengapa demikian ? Karena
TBC tulang 80% disebabkan oleh virus TBC dari paru-paru. Langkah berikutnya
jika memang ada diagnosa terserang pada tulang, maka diteruskan dengan
melakukan photo pada tulang hingga MRI dan CT Scan.
Tahap
pengobatan TBC tulang ada dua tahap. Tahap pertama bertujuan untuk membunuh
sebagian besar koloni kuman mycobacterium tuberculosa. Tahap kedua, pengobatan
bertujuan untuk mencegah kambuhnya penyakit yang sama.
No comments:
Post a Comment