Saturday, May 18, 2013

FAKTOR HOST, AGENT, ENVIRONMENT, PORT OF ENTRY, PORT OF EXIT DAN PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA IBU HAMIL


MAKALAH EPIDEMIOLOGI

FAKTOR HOST, AGENT, ENVIRONMENT, PORT OF ENTRY, PORT OF EXIT DAN PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA IBU HAMIL

Dosen : Sulistyaningsih Prabawati, S.SiT.M.Kes














Di Susun Oleh :


1.      Ila Puji Astuti                           ( 11481 )
2.      Indri A. Subiyanto                   ( 11482 )
3.      Jumrotul Hidayah                    ( 11483 )
4.      Laras Dwi Handriani                ( 11484 )
5.      Linda Frismasari                      ( 11485 )



AKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2012/2013


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan perlindungan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah penugasan mata kuliah Epidemiologi yang berjudul:
FAKTOR HOST, AGENT, ENVIRONMENT, PORT OF ENTRY, PORT OF EXIT DAN PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA IBU HAMIL”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan. Dengan demikian tim penyusun dan pembaca dapat memahami Tentang Faktor Host, Agent, Environment, Post Of Entry, Port Of Exit dan Pencegahannya. Tidak lupa kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu kami, yaitu :
  1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat-Nya kepada kami.
  2. Segenap Dosen dan karyawan Akademi Kesehatan Karya Husada, terutama kepada Ibu Sulistyaningsih P, S.SiT. M. Kes selaku dosen Pembimbing mata kuliah Epidemiologi.
  3. Teman – teman Akademi Kesehatan Karya Husada, khususnya Prodi Kebidanan atas dukungan dan kerja samanya.
Namun demikian dalam menyusun makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharap perlunya kritik dan saran dari berbagai pihak demi penyempurnaan makalah ini.
            Dengan demikian makalah ini akan bermanfaat bagi pembaca dan menjadi bahan pembelajaran bagi siapa saja.



Yogyakarta, April 2013

                                                                                                          

           Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Seorang wanita hamil boleh dicurigai menderita hipertensi kehamilan, jika yang bersangkutan sering mengeluh pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut bagian atas (ulu hati), nafsu makan lenyap, rasa mual, dan muntah. Tanda yang mudah diperiksa adalah pertambahan berat badan secara progresif (3kg tiap minggu). Sehingga perlu adanya penyusunan menu dan trik  khusus untuk menanggulangi masalah tersebut seperti Diet Rendah Garam karena nutrisi mempunyai peranan penting dalam upaya pencegahan dan penyembuhan hipertensi maupun komplikasi lain saat kehamilan.
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan sedikit informasi tentang hipertensi dan diet untuk menanggulangi masalah hipertensi. Selain itu makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dan refrensi untuk menyusun menu bagi penderita hipertensi khususnya ibu hamil. Sehingga dapat membantu dalam mengatasi masalah nutrisi bagi penderita hipertensi khususnya bagi ibu hamil.

B.   TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui definisi dari hipertensi
2.      Untuk mengetahui faktor host, agent dan environment.
3.      Untuk mengetahui port of entry dan port of exit dari hipertensi










BAB II
 ISI

1.      PENGERTIAN HIPERTENSI
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.
Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja extra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata. Penyakit hypertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung (Heart attack).

2.      FAKTOR HOST, AGENT,  dan ENVIRONTMENT
·           FAKTOR HOST ( PENJAMU )
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit hipertensi pada penjamu :
a.       Daya Tahan Tubuh Terhadap Penyakit
Daya tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh kecukupan gizi, aktifitas, dan istirahat. Dalam hidup modern yang penuh kesibukan juga membuat orang kurang berolagraga dan berusaha mengatasi stresnya dengan merokok , minum alkohol, atau kopi sehingga daya tahan tubuh menjadi menurun dan memiliki resiko terjadinya penyakit hipertensi.
b.      Genetis
Para pakar juga menemukan hubungan antara riwayat keluarga penderita hipertensi (genetik) dengan resiko untuk juga menderita penyakit ini.
c.       Umur
Penyebaran hipertensi menurut golongan umur agaknya terdapat kesepakatan dari para peneliti di Indonesia. Disimpulkan bahwa prevalensi hipertensi akan meningkat dengan bertambahnya umur. Sebagai gambaran saja, berikut ini dikutipkan salah satu hasil penelitian tentang penyebaran menurut umur tersebut .
Prevalensi 6-15% pada orang dewasa. Prevalensi meningkat menurut usia. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Tetapi di atas usia tersebut, justru wanita (setelah mengalami menapouse ) berpeluang lebih besar. Para pakar menduga perubahan hormonal berperan besar dalam terjadinya hipertensi di kalangan wanita usia lanjut. Namun sekarang penyakit hipertensi tidak memandang golongan umur.
d.      Jenis Kelamin
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995 menunjukkan prevalensi penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83 per 1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya lebih banyak pria menderita hipertensi dibandingkan dengan perempuan.
-       Wanita > Pria pada usia > 50 tahun
-       Pria > wanita pada usia < 50 tahun
e.       Adat Kebiasaan
Kebiasaan- kebiasaan buruk seseorang merupakan ancaman kesehatan bagi orang tersebut seperti:
-       Gaya hidup modern yang mengagungkan sukses, kerja keras dalam situasi penuh tekanan, dan stres terjadi yang berkepanjangan adalah hal yang paling umum serta membuat orang kurang berolagraga , dan berusaha mengatasi stresnya dengan merokok, minum alkohol atau kopi, padahal semuanya termasuk dalam daftar penyebab yang meningkatkan resiko hipertensi.
-       Indra perasa kita sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk memiliki ambang batas yang tinggi terhadap rasa asin, sehingga sulit untuk dapat menerima makanan yang agak tawar. Konsumsi garam ini sulit dikontrol, terutama jika kita terbiasa mengonsumsi makanan di luar rumah (warung, restoran, hotel, dan lain-lain).
-       Pola makan yang salah, faktor makanan modern sebagai penyumbang utama terjadinya hipertensi. Makanan yang diawetkan dan garam dapur serta bumbu penyedap dalam jumlah tinggi, dapat meningkatkan tekanan darah kerana mengandung natrium dalam jumlah yang berlebih.
f.       Pekerjaan
Stress pada pekerjaan cenderung menyebabkan terjadinya hipertensi berat. Pria yang mengalami pekerjaan penuh tekanan, misalnya penyandang jabatan yang menuntut tanggung jawab besar tanpa disertai wewenang pengambilan keputusan, akan mengalami tekanan darah yang lebih tinggi selama jam kerjanya, dibandingkan dengan rekannya mereka yang jabatan nya lebih “longgar” tanggung jawabnya . Stres yang terlalu besar dapat memicu terjadinya berbagai penyakit misalnya sakit kepala,sulit tidur, tukak lambung, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
g.       Ras/Suku
Ras/Suku : Di USA, orang kulit hitam > kulit putih. Di Indonesia penyakit hipertensi terjadi secara bervariasi.

·         FAKTOR AGENT ( PENYEBAB PENYAKIT )
Agent adalah suatu substansi tertentu yang keberadaannya atau ketidakberadaannya dapat menimbulkan penyakit atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. Untuk penyakit hipertensi yang menjadi agen adalah :
a.         Faktor Nutrisi
-       Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, natrium memegang peranan penting terhadap timbulnya hipertensi. Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya, cairan intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi.
-       Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari, setara dengan satu sendok teh. Dalam kenyataannya, konsumsi berlebih karena budaya masak-memasak masyarakat kita yang umumnya boros menggunakan garam. Indra perasa kita sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk memiliki ambang batas yang tinggi terhadap rasa asin, sehingga sulit untuk dapat menerima makanan yang agak tawar.
-       Minuman berkafein dan beralkohol.Minuman berkafein seperti kopi dan alkohol juga dapat meningkatkan resiko hipertensi.
-       Juga terbukti adanya hubungan antara resiko hipertensi dengan makanan cepat saji yang kaya daging. Makanan cepat saji juga merupakan salah satu penyebab obesitas (berat badan berlebih ). Dilaporkan bahwa 60% penderita hipertensi mempunya berat badan berlebih.
b.        Faktor Kimia
-            Mengkonsumsi obat-obatan seperti kokain, Pil KB Kortikosteroid, Siklosporin, Eritropoietin, Penyalahgunaan Alkohol, Kayu manis (dalam jumlah sangat besar).
c.         Faktor Biologi
-       Penyebab tekanan darah tinggi sebagian besar diketahui, namun peniliti telah membuktikan bahwa tekanan darah tinggi berhubungan dengan resistensi insulin dan/ atau peningkatan kadar insulin (hiperinsulinemia). Keduanya tekanan darah tinggi dan resistensi insulin merupakan karakteristik dari sindroma metabolik , kelompok abnormalitas yang terdiri dari obesitas, peningkatan trigliserid, dan HDL rendah (kolesterol baik) dan terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan faktor pengatur tekanan darah.
-       Walaupun sepertinya hipertensi merupakan penyakit keturunan, namun hubungannya tidak sederhana. Hipertensi merupakan hasil dari interaksi gen yang beragam, sehingga tidak ada tes genetik yang dapat mengidentifikasi orang yang berisiko untuk terjadi hipertensi secara konsisten.
-       Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor resiko terjadi hipertensi.
d.        Faktor Fisik
-       Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.
-       Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga) bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.
-       Berat badan yang berlebih akan membuat seseorang susah bergerak dengan bebas. Jantungnya harus bekerja lebih keras untuk memompa darah agar bisa menggerakkan berlebih dari tubuh terdebut. Karena itu obesitas termasuk salah satu yang meningkatkan resiko hipertensi.

·         FAKTOR ENVIRONMENT ( LINGKUNGAN )
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia serta pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup misalnya gaya hidup kurang baik seperti gaya hidupnya penuh dengan tekanan (Stres). Stres yang terlalu besar dapat memicu terjadinya berbagai penyakit seperti hipertensi. Dalam kondisi tertekan adrenalin dan kortisol dilepaskan ke aliran darah sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah agar tubuh siap beraksi.
Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Terdapatnya perbedaan keadaan geografis, dimana daerah Pantai lebih berisiko terjadinya penyakit hipertensi dibading dengan daerah pegunungan, karena daerah pantai lebih banyak terdapat natrium bersama klorida dalam garam dapur sehingga Konsumsi natrium pada penduduk pantai lebih besar dari pada daerah pegunungan.
Penyakit hipertensi ditemukan di semua daerah di Indonesia dengan prevalensi yang cukup tinggi. Dimana daerah perkotaan lebih dengan gaya hidup modern lebih berisiko terjadinya penyakit hipertensi dibandingkan dengan daerah pedesaan.
Berikut ini adalah factor-faktor yang dapat menyebabkan obesitas menurut teori HL Blum yaitu :
a.       Faktor Genetik
Peneliti juga telah mengidentifikasi selusin gen yang mempunyai kontribusi terhadap tekanan darah tinggi. Walaupun sepertinya hipertensi merupakan penyakit keturunan, namun hubungannya tidak sederhana. Hipertensi merupakan hasil dari interaksi gen yang beragam, sehingga tidak ada tes genetik yang dapat mengidentifikasi orang yang berisiko untuk terjadi hipertensi secara konsisten. Riwayat penyakit yang di derita, bagi keturunan penderita hipertensi Jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi, walaupun belum adanya tes genetik secara konsisten terhadap penyakit hipertensi tetaplah berhati-hati. Karena dalam garis keluarga pasti punya struktur genetik yang sama.
b.      Faktor Perilaku
Faktor perilaku seperti misalnya gaya hidup kurang baik seperti pengkonsumsian makanan cepat saji yang kaya daging dan minuman bersoda, memiliki kadar kolesterol darah yang tinggi,Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), gaya hidup stres,stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal. Kebiasaan mengkonsumsi minuman berkafein dan beralkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Serta kebiasaan merokok karena rokok dapat meningkatkan risiko penyakit hipertensi.
c.       Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya), seperti : Indra perasa kita yang sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk memiliki ambang batas yang tinggi terhadap rasa asin, sehingga sulit untuk dapat menerima makanan yang agak tawar. Konsumsi garam ini sulit dikontrol, terutama jika kita terbiasa mengonsumsi makanan di luar rumah (warung, restoran, hotel, dan lain-lain).
e.         Faktor Pelayananan
Faktor pelayanan kesehatan adalah kurangnya pemberdayaan masyarakat dalam usaha pencegahan penyakit hipertensi dengan pemeriksaan tekanan darah secara teratur, kurangnya perencanaan program mengenai pencegahan penyakit hipertensi dari provider (pelayanan kesehatan) di puskesmas mengenai pencegahan penyakit hipertensi dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup, kurangnya kerja sama dengan berbagai sektor terkait guna pencegahan terjadinya penyakit hipertensi, serta kurangnya penilaian, pengawasan dan pengendalian mengenai program pencegahan penyakit hipertensi di Puskesmas.

3.      PORT OF ENTRY, PORT OF EXIT DAN PENCEGAHANNYA
·         PORT OF ENTRY
Gaya hidup, pola makan, dan kebiasaan mengkonsumsi alkohol, rokok, dan kurang olahraga, merupakan faktor pemicu terjadinya hipertensi. Perhatian serius juga diungkapkan pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Tjandra Yoga Aditama, prevalensi hipertensi diIndonesia saat ini sudah sebesar 31,7 persen. Prosentase itu menunjukkan, bahwa 1 dari 3 orang mengalami hipertensi. Dan parahnya, 76,1 persen tidak mengetahui bahwa dirinya hipertensi, sehingga tidak mendapatkan pengobatan yang memadai.
Dia menambahkan, bahwa hipertensi bisa diderita setiap orang. Tidak ada perbedaan dari jenis kelamin, usia, status sosial dan ekonomi. ’’Setiap orang bisa terkena hipertensi. Tanpa terkecuali!’’ tegasnya. Proporsi laki-laki dengan hipertensi sekitar 31,3 persen, sedangkan perempuan 31,9 persen. Proporsi masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi rendah sebanyak 30,5 persen dan ekonomi tinggi sebanyak 33,0 persen. Jadi, terbukti, bahwa hipertensi bukan soal kaya miskin, laki-laki atau perempuan, tapi lebih kepada persoalan gaya hidup dan pola makan, serta kurangnya berolahraga. Khusus kaum urban yang kesibukannya tinggi, sehingga lupa pentingnya berolahraga.

·         PORT OF EXIT
Hipertensi merupakan penyakit yang menurun, faktor yang melatar belakangi terjadinya hipertensi biasanya faktor intrinsik. Selain dari faktor keturunan hipertensi juga dari gaya hidup seseorang itu.



·         PENCEGAHAN
Agar terhindar dari komplikasi fatal hipertensi, harus diambil tindakan pencegahan yang baik (stop High Blood Pressure), antara lain menurut bukunya (Gunawan, 2001),dengan cara sebagai berikut:
a.    Mengurangi konsumsi garam.
b.   Menghindari kegemukan (obesitas).
c.    Membatasi konsumsi lemak
d.   Olahraga teratur.
e.    Makan banyak buah dan sayuran segar.
f.    Tidak merokok dan minum alkohol
g.    Latihan relaksasi atau meditasi.

Ø  Cara pencegahan hipetensi
§  Pencegahan primodial
Pencegahan primodial dilakukan dalam mencegah munculnya faktor risiko
Pencegahan primer
Yang dimaksud dengan pencegahan primer hipertensi adalah pencegahan yang dilakukan terhadap seseorang/ masyarakat sebelum terkena hipertensi.Sasaran pencegahan primer adalahorang yang masih sehat dengan tujuan agar seseorang/masyarakat tersebut dapat terhindar dari hipertensi.
§  Pencegahan Sekunder
Yang dimaksud dengan pencegahan sekunder hipertensi adalah pencegahan yang dilakukan terhadap seseorang/masyarakat yang memiliki faktor risiko hipertensi. Dengan upaya untuk mencegah timbulnya komplikasi.
§  Pencegahan Tersier
Yang dimaksud dengan pencegahan tersier hipertensi pencegahan yang dilakukan terhadap seseorang/masyarakat yang telah terkena hipertensi. Sasaran pencegahan tersier hipertensi adalah penderita hipertensi dengan tujuan mencegahproses penyakit lebih lanjut yang mengarah pada kecacatan/ kelumpuhan bahkan kematian akibat komplikasi.

·       Penanganan dan Pengobatan Hipertensi
ü  Diet Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)
ü  Kandungan garam (Sodium/Natrium)
Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi asin-asinan garam, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pengontrolan diet sodium/natrium ini :
- Jangan meletakkan garam diatas meja makan
- Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli makan
- Batasi konsumsi daging dan keju
- Hindari cemilan yang asin-asin
- Kurangi pemakaian saos yang umumnya memiliki kandungan sodium
ü  Kandungan Potasium/Kalium
Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan darah, Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk di konsumsi penderita tekanan darah tinggi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat dikenal efektif dalam membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).
ü  Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;
Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan.
Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.
Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme (ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah.






















v  Gambaran Proses terjadinya berbagai masalah pada pasien Hipertensi dapat di lihat pada gambar dibawah ini :




§  Pemberantasan pada Hipertensi
1.      Memberikan penyuluhan tentang bahaya hipertensi dalam kehamilan
2.      Memberikan penyuluhan tentang cara mencegah hipertensi dalam kehamilan
3.      Deteksi dini gejala hipertensi
4.      Penanganan hipertensi
5.      Memberikan penyuluhan tentang komplikasi hipertensi
§  Kasus Hipertensi dalam kehamilan
Saya sudah mempunyai anak berumur tiga tahun. Pada waktu hamil tekanan darah saya diketahui naik. Saya memang mempunyai riwayat keluarga darah tinggi. Ayah saya seorang penderita darah tinggi. Namun, saya tak menyangka akan menderita darah tinggi sewaktu usia saya masih 27 tahun. Dalam pengamatan dokter kandungan meskipun tekanan darah saya meningkat, namun belum diperlukan obat penurun tekanan darah. Setiap kunjungan ke dokter, tekanan darah diukur pada waktu saya sedang duduk. Berbeda dengan cara biasa, yaitu berbaring.
Sejak dua tahun lalu tekanan darah saya menetap tinggi sehingga saya harus mengonsumsi obat penurun tekanan darah secara teratur sekali sehari. Saya juga harus menjaga berat badan dan menghindari konsumsi garam berlebihan. Sejauh ini tekanan darah saya cukup terkendali dan saya tak mengalami gangguan dalam melaksanakan kegiatan hari-hari sebagai pegawai di sebuah perusahaan asuransi.
Suami saya seorang dosen di sebuah universitas swasta. Kami merencanakan mempunyai anak seorang lagi, kalau mungkin perempuan. Anak kami yang pertama laki-laki. Dokter kandungan saya mengatakan tak ada keberatan jika saya ingin punya anak lagi. Hanya saya harus mengendalikan tekanan darah dengan baik agar kehamilan saya berjalan aman.
Pertanyaan saya adalah mengenai pengaruh obat penurun tekanan darah pada janin. Apakah obat yang saya makan, yaitu atenolol, dapat saya teruskan. Selain risiko terhadap janin, apa saja pengaruh buruk hipertensi terhadap kehamilan?
                                       






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
o   Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung garam.
o   Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per hari.
o   Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.
o   Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk.
o   Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu mengendalikan emosi Anda.
o   Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi.

B.     Saran
o   Agar lebih menjaga diri dan menjauhi hal-hal yang dapat menimbulkan penyakit hipertensi.Bagi seluruh keluarga, diharapkan dapat mengurangi asupan garam dalam satu hari sehingga resiko hipertensi dapat dicegah.
o   Perlunya upaya penyuluhan agar dari case-finding maupun pendidikan kesehatan dan penatalaksanaan pengobatannya yang belum terjangkau masih sangat terbatas Untuk penderita datang berobat untuk pertama kalinya datang terlambat dimana sebagian besar penderita hipertensi tidak mempunyai keluhan agar sedini msungkin diberi pengobatan.







DAFTAR PUSTAKA

Almastar, Sunita. Penuntun Diet. 2006.Jakarta : Gramedia.
Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan. 2007.Jakarta : EGC
Francin Paath, Erna, dkk. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. 2005.Jakarta: EGC
www. cermindunia.com/edisi khusus 80/1992. Senin, 22 April 2013. 16.00 WIB
http://www.balita-anda.com. Senin, 22 April 2013. 16.00 WIB



No comments:

Post a Comment